Wah ! Masalah Gagal Login, Hasil UKG Surabaya 2015 Jadi Buruk

Masalah Tidak Bisa Login UKG 2015

Masalah Gagal Login UKG - Login Error - Kemendikbud sudah mulai melaksanakan uji kompetensi guru ( UKG 2015 ) bagi seluruh guru di Indonesia. Gelombang pertama dilaksanakan pada Senin (9/11) dan UKG ini berlangsung hingga tanggal 27 November 2015. Mengingat banyaknya peserta ukg tahun ini, tentu ada beberapa kendala yang terjadi, salah satunya adanya gangguan error pada aplikasi sistem online UKG itu sendiri.



Masalah Gagal Login UKG Surabaya 2015

Untuk wilayah Surabaya, Jawa Timur, ada sekitar 20.729 guru jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, dan pengawas yang menjadi peserta UKG 2015 dan dilaksanakan di 47 tempat uji kompetensi (TUK).

Seperti yang sudah ulas secara singkat tadi, memang ada beberapa persoalan / masalah yang muncul di lapangan pada hari pertama pelaksanaan UKG 2015, Senin (9/11). Seperti kurangnya kesiapan guru hingga masalah teknis lainnya. Kendala ini Salah satunya terlihat di SMKN 1 Surabaya.

Berikut informasi yang dikutip dari Jawapos.com :
 
Pada gelombang awal pelaksanaan UKG yaitu pada pukul 08.00 hingga 10.30, para guru yang mengikuti UKG mengalami kebingungan karena nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) yang digunakan untuk login tidak bisa masuk ke data soal UKG atau tidak bisa login NUPTK.

Kalaupun berhasil, permasalahan baru kembali muncul ketika validasi nomor yang tertera di laman UKG. Akibat kegagalan login yang pertama itu, membuat beberapa guru menjadi bingung.

Namun Kegagalan login hanya terjadi pada gelombang pertama. Gelombong kedua pukul 11.00 hingga 13.30 dan gelombang ketiga pukul 14.00 hingga 16.30 tidak bermasalah.

”Pasti itu memengaruhi psikologi kami,” kata guru TK Babussalam, Sri Widyati, di sela-sela mengerjakan UKG di SMKN 1 Surabaya.

Masalah Kurang Belajar Soal Latihan UKG 2015

Persoalan lain yang muncul pada gelombang pertama adalah banyaknya peserta UKG yang terlambat dengan alasan jalan macet. Guru TK Juni Activitis Centre, Linda Sukamta, mengungkapkan tidak mengalami masalah teknis saat log in maupun lainnya.

Dia justru merasa belum siap menghadapi UKG karena belum berlatih di rumah. ”Bahasanya sulit dipahami. Jadi, untuk mengerjakan satu soal, butuh dua hingga tiga kali membaca,” ujarnya.

Setelah mengerjakan soal ukg 2015, para guru juga mengalami kebingungan dengan adanya soal survei di laman UKG. Bahkan, ada guru yang mau pulang terlebih dahulu karena tidak mengetahui bahwa soal survei di laman UKG itu dikerjakan juga.
 
Penting ! Bagi yang belum melaksanakan Ujian tentu wajib memperhatikan Hal tersebut

Setelah ujian selesai dikerjakan, sebenarnya para guru sudah bisa melihat hasil ukg 2015. Ternyata, hampir semuanya meraih nilai kurang dari 5,5. Padahal, standar minimal UKG harus di atas 5,5. Kondisi yang sama terjadi pada UKG di SMAN 16 Surabaya.

Meski tidak mengalami kendala teknis, beberapa guru menyatakan asal-asalan mengerjakan soal UKG. ”Yang penting mengisi,” tandas Utami Wahyuni setelah mengerjakan UKG pada gelombang kedua.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Yusuf Masruch mengklaim bawah UKG pada hari pertama lancar tanpa kendala.

”Sebanyak 47 TUK yang sudah dipersiapkan memiliki fasilitas labotarium bagus dan prima,” kata pria yang disapa Ucup itu.

Sebanyak 47 sekolah yang dijadikan TUK itu memiliki kuota yang berbeda, mulai 20 kursi, 40 kursi, hingga 80 kursi. Sebanyak 47 sekolah tersebut adalah SMAN 1 hingga SMAN 22 Surabaya, SMKN 1 hingga SMKN 10, SMKN 12 Surabaya, SMP 1, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6, SMPN 11, SMPN 12, SMPN 17, SMPN 19, SMPN 22, SMPN 28, SMPN 32, dan SMPN 39.

Rencananya, UKG pada 9 hingga 18 November diikuti 20.279 guru dan pengawas. Rinciannya, sebanyak 5.240 guru TK, 4.967 guru SD, 4.489 guru SMP, 2.938 guru SMA, 2.592 guru SMK, 397 guru SLB, dan 103 guru pengawas. ”Yang tidak ikut paling cuma satu atau dua guru. Nanti nyusul ujian,” papar Yusuf.

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *